Koran Merah. Depok
Tidak disangka, makhluk kecil yang bagi sebagian orang
dianggap menjijikan ternyata mengandung segudang manfaat. Ya, bagi sebagian
orang lintah itu menjijikan, namun ternyata lintah mengandung banyak zat untuk
penyembuhan penyakit bagi tubuh manusia. Sejalan dengan perkembangannya, lintah
mulai dilirik masyarakat untuk dimanfaatkan dalam penyembuhan penyakit kronis
terutama banyak digunakan sebagai pengobatan alternatif. Bahkan, cara kerja
lintah dipercaya lebih ampuh dari pengobatan tusuk akupuntur.
Salah satu tempat yang menyediakan terapi lintah
dikawasan Depok adalah Salim Therapy, terletak di jalan Bedahan, Sawangan, kota
Depok. Ditempat ini, pasien ditangani langsung oleh sang master yakni bapak
Salim (50). Beberapa lintah diletakan dibagian luar yang mengalami sakit, dan
dibiarkan beberapa menit sampai dirasa cukup oleh sang master.
Pada saat proses peletakan, lintah menyedot darah kotor
pasien, dan menyebarkan air liurnya ke daerah yang dikuasai penyakit, untuk
dinetralisir. Sehingga darah yang tadinya beku menjadi cair, dan otomatis tubuh
terasa lepas dari penyakit. Lalu, untuk menyempurnakan penyembuhan pasien
diberi ramuan herbal tradisional yang diproduksi secara cermat, agar khasiat
terapi dapat dirasakan langsung.
Luar biasa, terapi lintah bisa mengobati berbagai
penyakit, terutama yang sudah kronis, mulai dari penyakit ringan sampai
penyakit golongan orang kaya seperti, kencing manis, vertigo, pusing kepala
menahun, kolesterol, darah tinggi, asam urat, stroke, sakit kulit, jantung,
maag, dan lain – lain. Lintah juga digunakan untuk terapi keperkasaan alat
vital pria agar lebih kuat dan tahan lama, “sangat bisa untuk pengobatan
keperkasaan, seperti ejakulasi dini, biar lebih kuat dan tahan lama,” kata
Salim, kepada media ini beberapa waktu lalu.
Kebanyakan pasien yang datang ke Therapy Salim adalah
pasien yang tidak kunjung sembuh berobat ditempat lain, mereka merasa frustasi
dan siap di sosor lintah meski sakitnya seperti digigit semut. Menurut Salim,
sudah banyak pasien yang dibawah penanganan dan kontrolnya merasa puas karena
mengalami perkembangan bagus sesuai harapan pasien, cukup 1 bulan 1 kali datang
manfaatnya bisa langsung terasa, “alhamdulillah, yang sudah-sudah bisa
disembuhkan, manusia hanya berusaha, Allah yang menyembuhkan,” ucap Salim
sambil merendah.
Lintah yang digunakan Salim adalah lintah pilihan hasil
budidaya sendiri dipenangkaran lintah tidak jauh dari tempat prakteknya. Lintah
super yang sudah diberi ramuan herbal dipastikan steril dan terbabas dari
bakteri, sehingga aman digunakan untuk terapi.
Didalam tubuh lintah, terdapat kurang lebih 14 macam
enzim yang bermanfaat untuk penyembuhan penyakit dalam tubuh manusia. Salah
satu zat yang bermanfaat adalah Hirudin, suatu zat yang mampu menghalangi
pembekuan darah. Umumnya hirudin dipakai untuk operasi saraf-saraf yang kecil,
misalnya operasi pada telapak tangan, untuk mengembalikan aliran darah yang
buntu atau saluran darah yang tersumbat. Selain itu, hirudin juga mengandung 65
asam amino yang potensial.
Lintah juga mengandung Histamine, suatu zat yang
berfungsi sebagai pengembang yang ditemukan pada air liur lintah.
Hyaluronidase, zat yang berasal dari ludah lintah tergolong bahan obat bius.
Ada juga enzim Thrombin, yakni zat yang mengaktifkan konversi dari fibrin dan
fibrinogen untuk meningkatkan pembekuan. Lalu, ada zat Trombosa, yakni formasi
dari satu gumpal darah didalam satu pembuluh darah, yang kerap menghalangi
aliran darah, biasanya trombosa terjadi ketika tubuh mengalami lukat.
Anti kolagen, yakni suatu zat yang keluar dari air liur
lintah atau spesies sejenis. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata
zat ini mampu merawat dan mengendalikan trombosit. Zat ini juga dapat menunda
penuaan dini, bahkan tidak jarang perusahaan kosmetik menggunakannya sebagai
bahan pembuatan produk.
Lamanya prsoses pengobatan dalam terapi lintah,
bergantung pada jumlah darah kotor yang terdapat dalam tubuh pasien. Lintah
akan melepaskan sedotannya jika darah kotor sudah habis, umumnya bisa memakan
waktu 1-2 jam. Namun, bagi pasien yang ingin mendapatkan hasil maksimal, bisa
melakukan terapi kembali setelah 3 minggu. (ARI)
0 komentar:
Posting Komentar